Inflasi & Strategi Pertanian yang Adaptif

Strategi pertanian yang adaptif adalah pendekatan yang digunakan oleh petani dan pelaku pertanian untuk mengatasi dampak inflasi. Ini melibatkan penyesuaian operasional dan bisnis untuk mempertahankan keberlanjutan dalam lingkungan inflasi.

Harga Pangan 25 Januari 2024
  • 1. Beras Premium Rp. 15.000 || 2. Beras Medium Rp. 14.500 || 3. Kedelai Biji Kering (impor) Rp. 12.000 || 4. Cabai Merah Keriting Rp. 52.000 || 5. Cabai Rawit Merah Rp. 30.000 || 6. Bawang Merah Rp. 26.000 || 7. Bawang Putih (Bonggol) Rp. 35.000 || 8. Daging Sapi Murni Rp. 136.000 || 9. Daging Ayam Ras Rp. 33.000 || 10. Telur Ayam Ras Rp. 27.000 || 11. Gula Pasir Lokal Rp. 17.000 || 12. Minyak Goreng Curah Rp. 16.000 || 13. Tepung Terigu Curah Rp. 10.500 || 14. Ikan Kembung Rp. 45.000 || 15. Ikan Tongkol Rp. 40.000 || 16. Ikan Bandeng Rp. 45.000 || 17. japlak hijau Rp. 27.000 || 18. cabe merah besar lokal Rp. 85.000 || 19. minyak kemasan Rp. 17.000 || 20. Jagung Pipil Kering Rp. 14.000 || 21. Tomat Rp. 15.000 || 22. Daging Sapi Impor Rp. 110.000

SETAMAN CINTA (Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya)

Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya adalah sebuah aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan untuk budidaya tanaman hortikultura yang dapat menjadi penyumbang dalam menekan laju inflasi. Setaman cinta difungsikan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam tanaman hortikultura yang memiliki manfaat yang beragam, seperti memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara kesehatan, menjadi sumber penghasilan sampingan, menciptakan keindahan lingkungan, dan berkontribusi dalam menekan laju inflasi.